Pages

7 Orang Dengan Julukan Seribu Nyawa

Diposting oleh Unknown on Sabtu, 16 Maret 2013

1. Vesva Vulovic
Pramugari yang bertahan dari serangan teroris di atas 33.000 kaki

Pada tanggal 26 Januari 1972, sebuah maskapai penerbangan
Yugoslavia DC-9 berangkat dari Kopenhagen, Beogard, dengan 28
penumpang dan awak. Di ketinggian 33000 kaki, ditemukan sebuah
bom di bagian kargo yang ditanam oleh kelompok separatis Ustashe
Kroasia dan meledak. Pesawat hancur dan jatuh di pegunungan. Dan
yang menjadi kisah fenomenal sepanjang masa, pramugari Vulovic
Vesna selamat dari ketinggian 33000 kaki dengan duduk di ekor
pesawat.
Vulovic yang berusia 22 tahun bahkan tidak seharusnya ada di
pesawat itu. Saat ia dalam sebuah wawancara, ia mengatakan itu
adalah Vesna yang lain yang seharusnya ada di pesawat itu, tapi dia
senang dan perasaan campur baur karena diijinkan untuk melakukan
perjalanan pertamanya ke Denmark. Karena kejadian itu, dia
mengalami cidera dengan tengkorak yang retak dua kaki yang patah
dan tiga patah tulang belakang yang salah satunya hancur
membuatnya lumpuh dari pinggang hingga bawah.
Vulovic menghabiskan beberapa bulan masuk dan keluar rumah sakit
dan melakukan operasi yang memungkinkannya­ berjalan lagi. Ia
menjadi selebriti ketika Guinness Book of World Records
mengundangnya untuk sebbuah upacara di London dengan Paul
McCartney. Dia tercatat sebagai orang yang mampu bertahan dari
jatuh tanpa parasut.

2. Andes Survivors
Jatuh dari pegunungan Andes dan bertahan selama 72 hari

Pada hari Jumat tanggal 13 Oktober 1972, sebuah angkatan udara
uruguay terbang melintasi Andes membawa tim Rugby Stella Maris
College dari Monteviseo, Uruguay untuk memainkan pertandingan di
Santiago, Chili. Ketika peswat itu terbang melalui celah di pegunungan,
pemantau udara di Santiago memberitahu pilot bahwa pesawat
berada di atas Curico, Chili dan diijinkan unutk mendarat. Hal ini
terbukti menjadi kesalahan yang fatal. Karena celah tertutup oleh
awan, pilot harus mengandalkan waktu yang biasanya dibutuhkan
untuk melintasi gunung. Namun mereka gagal meperhitungkan
kuatnya arah angin yang pada akhirnya memperlambat pesawat dan
meningkatkan waktu yang diperlukan untuk melintasi pegunungan.
Akibatnya, terjadi pembelokan dan penurunan pesawat yang terlalu
cepat sebelum pesawat berhasil melintasi gunung.

Dua belas orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Orang-orang yang
selamat tidak hanya harus menahan lapar dan menghadapi
pegunungan yang menakutkan, tetapi juga suhu -30 derajat ketika
malam hari. Mereka bertahan hidup dengan cadangan makanan yang
mereka miliki hingga mereka diselamatkan, tetapi mereka kehilangan
harapan ketika mereka mendengar bahwa pencarian telah dihentikan
di radio. Putus asa dengan kurangnya makanan dan kelelahan fisik,
mereka dipaksa untuk makan rekan mereka sendiri yang telah mati
untuk terus hidup. Akhirnya setelah bosan dengan temperatur yang
sangat rendah dan ancaman longsor serta sedih oleh kematian
pasangan mereka dan prospek penyelamatan yang buruk, dua orang
di antara mereka memutuskan untuk menyeberangi pegunungan
untuk mencapai Chili. Pada tanggal 22 Desember 1972, setelah
terisolasi 72 hari, dunia tahu bahwa ada 16 orang yang selamat di
pegunungan Andes.

3. Anatoli Bugorski
Pria bertahan dari sebuah sinar eskalator partikel

Sebagai seorang peneliti di Institut tinggi energi Fisika di Protvino,
Bugorski bekerja dengan eskalator partikel terbesar di Soviet. Pada
tanggal 13 Juli 1978, ia sedang memeriksa sebuah peralatan yang
tidak berfungsi ketika kecelakaan terjadi karena gagalnya mekanisme
keamanan. Ia sedang membungkuk di atas peralatan ketika ia
melongokan kepala di bagian dimana sinar proton bersinar.
Dilaporkan ia melihat sinar yang “terangnya seribu kali sinar
matahari”, tapi tidak merasa sakit. Sinar diukur sekitar 200.000 rad
ketika memasuki tengkoraknya, dan sekitar 300.00 rad ketika keluar
setelah bertabrakan dengan bagian dalam kepalanya. Bagian kiri
setengah wajah Bugorski membengkak dan membuatnya tidak bisa
dikenali dan selama beberapa hari mulai mengelupas, meninggalkan
bekas sinar proton yang telah membakar bagian wajahnya, tulang dan
otak jaringan di bawahnya. Seperti yang diyakini, bahwa sekitar
500-600 rad sudah cukup untuk membunuh seseorang, ia dibawa ke
sebuah klinik di moskow dimana para dokter diharapkan bisa
mengamati kematiannya. Namun Burgoski bertahan dan bahkan
menyelesaikan pendidikan Ph.D-nya. Nyaris tidak ada kerusakan pada
kemampuan intelekualnya, tetapi kelelahan kerja mental meningkat
tajam. Ia benar-benar kehilangan pendengaran di telinga kirinya dan
dengungan yang tidak nyaman masih sering terasa. Wajah bagian
kirinya membeku serta kerusakan saraf.
4. Roy Sullivan
Disambar petir sebanyak 7 kali

Roy adalah seorang sherif di Virginia yang memiliki daya tarik luar
biasa untuk petir atau lebih tepatnya petir mempunyai daya tarik
terhadapnya. Selama 36 tahun karirnya sebagai ranger, ia tersambar
petir sebanyak tujuh kali dan selamat setiap kali tersambar. Ketika
mendapatkan sambaran petir ketujuh, ia mencatatkan dirinya dalam
Guinness Book of World Records:

-Pada tahun 1942, pertama kali tersambar petir mengenai kaki dan
kukunya yang besar.
-Pada tahun 1969, serangan kedua membuat alisnya terbakar dan
membuatnya pingsan.
-Pada tahun 1970, dia tersambar petir lagi dan membuat bahunya
terkoyak.
-Pada tahun 1972, rambutnya terbakar dan merendam kepalanya
untuk mendinginkannya.
-Pada tahun 1973, petir kembali menyambar dengan merobek topinya
dan membakar kepalanya dan melemparnya keluar dari truk dan
merusak sepatu kirinya.
-Pada tahun 1976, membuatnya cidera pada pergelangan kaki.
-Pada tahun 1977, sambaran terakhir yang membawanya ke rumah
sakit dengan dada dan perut terbakar.

Istrinya juga tersambar sekali ketika tiba-tiba sebuah petir
menyambarnya saat ia dan suaminya sedang menjemur baju di
halaman belakang. Pada tanggal 28 September 1983, Roy meninggal
pada usia 71 tahun, dilaporkan tertembak oleh senapan shotgun yang
tidak ada hubungannya dengan petir.

5. Joe Simpson
Menaklukan Siula grande, jatuh 100 ke jurang es, merangkak selama 3
hari

Joe Simpson dan Simon Yates adalah orang pertama yang berhasil
mendaki puncak Siula Grande, di pegunungan Andes, Peru. Bencana
terjadi dalam perjalanan turun dan Yates terpaksa membiarkan
Simpson yang terluka parah jatuh 100 kaki ke jurang es. Simpson
selamat dari jatuh dan menghabiskan waktu tiga hari untuk
merangkak kembali ke kemah utama.

6. Truman Duncan
Terbelah dua oleh kereta api

Petugas kereta api Truman Duncan jatuh di depan kereta yang
bergerak. Dia tergilas di bawah dan terpotong dua. Meskipun
kehilangan kedua kaki dan ginjalnya, Duncan selamat selama 45 menit,
kemudian bertahan dengan melakukan 23 operasi.

7. Robert Evans
Selamat setelah ditabrak oleh mobil dan kereta api sejam kemudian

Di suatu pagi bulan September 2008, seorang tunawisma berusia 46
tahun, Robert Evans ditabrak lari oleh sebuah mobil, dan ketika
berjalan dari rumah sakit ke perkemahan, ia terlempar dari jembatan
kereta api yang sempit ke dalam sungai oleh kereta api, selamat dari
kecelakaan kedua dalam tujuh jam. Polisi mengatakan bahwa Evans
ditabrak oleh tangga kereta api yang terletak di samping kereta.
Jembatan kereta api itu hanya cukup untuk menampung rel kereta api
dan tidak untuk para pejalan kaki atau lalu lintas lainnya.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar