Pages

5 Pasang Negara Yang Sering Berseteru tapi Bertetangga

Diposting oleh Unknown on Rabu, 13 Maret 2013

| Baca Dulu Sob Biar Nambah Wawasan |

Sejatinya bertetangga harus menciptakan
kedamaian dan harmoni. Tapi dua negara
bertetangga ini malah tidak pernah akur.
Konflik mereka bahkan terjadi puluhan
tahun. Sedikit saja pemicu sepele, bisa
membuat keduanya naik pitam dan
melancarkan serangan, mulai dari lontaran
kritik tajam hingga konflik bersenjata.

MakinSeru.com mencatat setidaknya ada
tujuh negara bertetangga yang kerap
bentrok seperti dilansir dari merdeka.com
(26/9).

Negara mana saja? Simak ulasannya berikut
ini.

1. Indonesia – MalaysiASU

Awal perseteruan Indonesia danMalaysiASU
sebab ulah pendudukan Inggris di negeri
Jiran ini hendak menggabungkan
Semenanjung Malaya dengan Kalimantan
menjadi Federasi MalaysiASU. Rencana ini
ditentang Presiden Ir. Soekarno
menganggap itu bisa mengancam
kemerdekaan Indonesia. Bukan hanya
Indonesia, Brunei Darussalam dan Filipina
juga menentang rencana ini.
Pernyataan Soekarno dibalas demo anti-
Indonesia di Ibu Kota Kuala Lumpur. Mereka
menyerbu Kedutaan Besar Republik
Indonesia di sana, merobek foto Soekarno,
menginjak lambang negara yakni Garuda
Pancasila. Amarah bapak revolusi tidak
tertahan. Dia memerintahkan untuk
ganyang MalaysiASU. Perang sempat
berkecamuk, Indonesia secara bergerilya
menduduki Sabah dan Sarawak. Namun saat
Soekarno digantikan Soeharto, terjadi
konflik dalam negeri hingga perang ini reda
dengan sendirinya.

Tapi akhir-akhir ini Malaysia kembali berulah
mengakui budaya Indonesia sebagai
peninggalan warisan negara mereka.
Perang opini tidak bisa dibendung. Situasi
kedua negara sempat memanas dan adu
argumen di berbagai forum serta sosial
media.

2. Israel – Palestina

Ini konflik paling panjang pernah ada
bahkan berlangsung hingga kini. Bangsa
Arab dan umat Islam menganggap itu
bukan konflik negara tetangga melainkan
penjajahan Israel atas Palestina. Saat negara
Palestina berdaulat 1988, negara Arab
awalnya mendukung, malah melemah sebab
menganggap mereka berdaulat dan
mempunyai kekuatan sendiri. Sebaliknya,
Israel didukung penuh Amerika Serikat.

Konflik semakin memanas saat kedua
negara mengklaim memiliki tanah Jerusalem
dengan Masjid Al Aqsa. Wilayah ini memang
tanah suci bagi ketiga agama dunia yakni
Islam, Nasrani, dan Yahudi. Entah sampai
kapan konflik mereka berlangsung.

3. China – Jepang

Dua
negara kuat dan besar Asia ini berperang
selama dua tahun pada 1937. Mereka
memperebutkan wilayah Kanton dan
Shanghai, dua kawasan penting di China.
Kanton pelabuhan penting dan strategis di
selatan China. Rakyat Negeri Tirai Bambu itu
berjuang keras mempertahankan
wilayahnya. Namun setelah jatuh korban
sangat banyak, pada 1939, pasukan China
menyerah dan Kanton dirampas oleh
Jepang. Dengan dimulainya Perang Dunia
Kedua, Jepang pernah menduduki China.
Namun, rakyat China melakukan perlawanan
gigih hingga pasukan Nippon berhasil
dipukul mundur.

Tahun ini kondisi politik kedua negara
kembali memanas. Demonstrasi anti-Jepang
merebak seantero China terkait sengketa
kedua negara soal klaim Kepulauan Senkaku.
Perang kali ini bukan lagi konflik bersenjata,
melainkan lewat cara lebih cerdas termasuk
memboikot produk Jepang.

4. Korea Utara – Korea Selatan

Dua negara Korea ini tak pernah mengalami
perang terbuka dan total, hanya ada
serangkaian perang terbatas. Keduanya
mendapat dukungan negara besar seperti
Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia).
Banyak pengamat yang mengatakan perang
kedua negara masih bersaudara ini adalah
perang Proxy, atau perang tidak melibatkan
kekuatan utama yakni Amerika Serikat dan
Uni Soviet.

Perang sepanjang 1950-1953 ini berakhir
tanpa kemenangan salah satu pihak. Hingga
kini hubungan keduanya seperti api dalam
sekam. Hal sekecil apapun bisa saja menjadi
pemicu perang.

5. Pakistan – India

Bentrokan dua negara ini dipicu pada 1947,
saat Inggris memberikan kemerdekaan bagi
India dengan pembagian dua wilayah,
Pakistan mayoritas muslim dan India
mayoritas Hindu. Kashmir diberikan
kebebasan hendak ikut wilayah mana
mengingat posisinya di tengah dua negara
itu. Pakistan mengklaim Kashmir sebab
mayoritas mereka juga beragama Islam.
India tidak terima, maka terjadilah perang.
Setidaknya ada empat perang terjadi atas
perebutan wilayah Kashmir. Kecuali pada
1971, Bangladesh ingin memisahkan diri
dari Pakistan. Negara ini menerima bantuan
dari India. Akhirnya Bangladesh dapat
berdaulat. Bukannya sakit hati Bangladesh
memisahkan diri, Pakistan justru dendam
pada India dinilai ikut campur di situasi itu.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar